PAMEKASAN, Lebur.id – KPU Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengumumkan hasil tes tulis calon anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada 189 Desa dan Kelurahan di Pamekasan dengan masing-masing Desa/Kelurahan sebanyak 9 orang.
Dari sebanyak 2.191 peserta yang mengikuti tes tulis, terdapat 1.593 calon anggota PPS yang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti tes wawancara. Dengan jenis kelamin laki-laki 1.395 orang, dan 198 perempuan.
Komisioner KPU Pamekasan, Fathor Rachman mengatakan, sedianya terdapat 2.531 pendaftar yang lulus seleksi administrasi. Namun 340 orang tidak hadir dalam tes tulis yang diselenggarakan di IAIN Madura pada 9 Januari 2023 lalu.
“Dari hasil tes tulis, KPU Pamekasan mengumumkan daftar 9 besar per desa dengan jumlah total 1.593 orang. Nanti mereka akan mengikuti tes wawancara pada 18-19 Januari di gedung PKPN RI Jalan Kemuning Pamekasan,” urai Komisioner yang akrab disapa Kak Pa’ong itu kepada Lebur.id, Senin (19/1/2023).
Kak Pa’ong melanjutkan, mengingat jumlah peserta yang akan mengikuti tes wawancara mencapai ribuan orang, KPU Pamekasan akan berkolaborasi dengan seluruh anggota PPK. Namun sebelum itu, pihaknya perlu berkoordinasi dengan PPK tentang instrumen yang akan diwawancarakan nantinya.
“Instrumen dalam tes wawancara nanti diantaranya meliputi tes wawasan kebangsaan, wawasan kepemiluan, integritas, serta teknis, tugas dan fungsi PPS sebagai penyelenggara pemilu di tingkat desa,” terangnya.
Kemudian, sesuai dengan pengumuman di website resmi KPU Pamekasan, pihaknya mengingatkan kepada calon anggota PPS yang akan ikut tes wawancara untuk tidak lupa membawa KTP, identitas peserta, memakai kemeja putih dan celana atau rok hitam, serta yang tidak kalah penting datang tepat waktu.
Dikatakan, KPU Pamekasan nantinya akan mengumumkan 6 besar dengan nilai tertinggi setelah tes wawancara. Dengan ketentuan, 3 orang akan ditetapkan sebagai anggota PPS, sedangkan 3 sisanya sebagai PAW. Total anggota PPS yang akan dilantik sebanyak 567 orang.
“Kami berharap, para anggota PPS yang terpilih nantinya dapat bekerja secara kompeten dan profesional. Dan bagi yang tidak lulus, masih ada banyak peluang dan kesempatan untuk berkontribusi dalam pesta demokrasi di masa yang akan datang,” tutupnya (lum/isa)