PAMEKASAN, Lebur.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat menggelar workshop dan literasi media di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Rabu (12/2/2025).
Hadir pada kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025 itu, Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan, Masrukin, jajaran pimpinan Dewan Pers, Mohammad Agung Darmajaya dan Totok Suryanto, Plt. Kepala Diskominfo Pamekasan, Taufikurrachman, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Hairul Anam, para kepala OPD, camat, serta para jurnalis di Bumi Kota Batik Tulis.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Diskominfo Pamekasan, Taufikurrachman menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran kemitraan yang efektif antara pemerintah daerah dengan instansi lainnya, termasuk dengan media.
“Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025,” katanya saat sambutan.
Sementara itu, Pj Bupati Pamekasan, Masrukin menilai bahwa kegiatan workshop dan literasi media itu sangat penting seiring kemajuan informasi dan teknologi. Selain itu, kemajuan tersebut juga menuntut masyarakat untuk memfilter aneka informasi yang masuk melalui media sosial (medsos) masing-masing.
“Literasi di Kabupaten Pamekasan ini perlu dibangun dengan sinergi yang positif, Pemkab dalam hal ini yang positif namun juga tidak kebal terhadap masukan masukan yang bersifat kritis, karena untuk memperbaiki seluruh layanan yang bersifat publik seperti layanan kesehatan,” ujarnya.
Ia mengakui kehadiran pers dan media sangat penting dalam mengontrol setiap program pemerintah agar terealisasi sesuai rencana. Namun dalam mewujudkan itu semua, media juga membutuhkan kerjasama dengan semua pihak, termasuk pemerintah daerah guna membangun ekosistem informasi yang sehat dan produktif.
“Pemerintah daerah harus terbuka terhadap kritik, oleh karena itu melalui workshop ini kita berharap dapat memperkuat kemitraan antara pemerintah daerah, wartawan, dan dewan pers. Kita ingin menciptakan hubungan baik, kerja sama yang berkualitas, artinya tidak saling mengkerdilkan satu sama lainnya,” terangnya.
“Saya berharap setelah workshop ini betul betul ada perubahan komunikasi antara kita, pemkab ini macam macam dan tidak semua dibekali dengan ilmu komunikasi yang baik. Pemkab harus selalu tersenyum apapun warnanya,” pungkasnya. (lum)
Berikan Balasan