PAMEKASAN, Lebur.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat menggelar Festival Tari Unggulan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi (Harjad) ke-494 Kabupaten Pamekasan di Lapangan Nagara Bhakti Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Selasa (29/10/2024).
Ada dua seni tari khas Pamekasan yang ditampilkan. Yakni, Tari Topeng Ghettak dan Tari Rondhing. Penampilan spektakuler itu disaksikan Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan, Masrukin, jajaran Forkopimda, Kepala Disdikbud Pamekasan, Mohammad Alwi, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pegiat sanggar seni, serta para siswa tingkat SD dan SMP di Pamekasan.
Pj Bupati Pamekasan, Masrukin, sangat mengapresiasi kegiatan yang merupakan satu dari sekian kegiatan Harjad ke-494 Pamekasan itu. Sebab kegiatan festival tari itu bisa membangkitkan kembali semangat para pemuda di daerahnya untuk semakin melestarikan dan merawat budaya Pamekasan yang filosofinya sungguh luar biasa.
“Kegiatan ini mungkin menjadi festival tarian pertama yang digelar oleh pemerintah daerah. Kami harap bisa masuk dalam kalender event tahunan Hari Jadi, sehingga tahun depan lebih meriah, lebih luas lagi cakupannya, dan semua masyarakat bisa ikut,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap Tari Topeng Ghettak maupun Tari Rondhing menjadi kurikulum ekstrakurikuler di sekolah-sekolah di Pamekasan. Sehingga, warisan budaya tersebut bisa terjaga dengan baik dari generasi ke generasi.
Di sisi lain, Kepala Disdikbud Pamekasan menyebut bahwa pemerintah daerah berhasil membuat Tari Topeng Ghettak menjadi warisan budaya tak benda resmi milik Pamekasan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI).
“Dan di tahun 2024 ini, kami juga tengah mengusulkan Taro Rondhing ke Kemendikbudristek RI untuk juga diresmikan menjadi warisan budaya tak benda milik Pamekasan,” pungkasnya. (lum)
Berikan Balasan