Gagas Eco-Pesantren, Kharisma Akan Programkan Bantuan Mesin Insinerator

PAMEKASAN, Lebur.id – Persoalan sampah seringkali menjadi momok bagi kesehatan lingkungan, termasuk di pondok pesantren. Untuk mengatasi persoalan tersebut, calon bupati (cabup)-calon wakil bupati (cawabup) Pamekasan nomor urut 2 Kholilurrahman-Sukriyanto menggagas program eco-pesantren.

Melalui program eco-pesantren, pasangan calon (paslon) dengan akronim Kharisma (Kholilurrahman-Sukriyanto Pamekasan Bangkit Bersama) itu bertujuan untuk menciptakan lingkungan pesantren yang hijau dan sampahnya bisa terkelola dengan baik.

“Pesantren itu kan tempat berkumpulnya banyak orang, dan setiap orang itu pada saat mengkonsumsi sesuatu, pasti menghasilkan sampah,” ujar juru bicara (jubir) Kharisma, Ismail, Selasa (15/10/2024).

Menurutnya, pada penerapan program eco-pesantren itu, Kharisma akan memberikan edukasi tata kelola sampah residu atau sampah yang sulit untik didaur ulang. Kemudian, pihaknya juga mengupayakan adanya bantuan mesin insinerator atau minimal mesin pilah antara sampah plastik dan non plastik di setiap pondok pesantren di Pamekasan.

“Rencananya ada mesin insinerator atau alat yang digunakan untuk membakar limbah organik dan anorganik dalam sistem yang terkontrol dan terisolasi dari lingkungan tempah pembakaran sampah yang ramah lingkungan dan sisa residunya sangat kecil,” terangnya.

Pria yang juga menjabat Ketua DPC Partai Demokrat Pamekasan itu melanjutkan, jika Kharisma menang pada Pilkada 27 November 2024 mendatang. Pihaknya menargetkan program eco-pesantren tersebut bisa diterapkan di seluruh pondok pesantren di Kota Batik Tulis itu.

“Kami berharap dengan eco-pesantren nantinya, pengelolaan sampah pesantren seluruh lingkungan pesantren, utamanya pesantren di daerah padat bisa terkendali dengan baik. Sehingga sampah yang mausk TPA (tempat pembuangan akhir, red) betul-betul sampah residu,” harap Bang Mail, sapaannya.

Selain itu, program eco-pesantren tersebut diharapkan juga berdampak positif terhadap aliran sungai di beberapa sudut Pamekasan agar betul-betul sehat dan bersih dari sampah.

“Jadi eco-pesatren dan restorasi sungai itu saling berhubungan,” tutupnya. (lum)