Puisi-Puisi Okki Siolemba

KAMUS LOBUS FRONTAL

Jinjing kepala lepas dari fantasi

dari seorang filsuf harian nasabah atensi

Sudahlah muak kukatakan kenyang

makan saja tuturmu bujang!

selaput otak pecah

jiwaku berdarah

Ingin kuatur dunia

imbasnya ditelanjangi hingga kekanak-kanakan

Pengampu kode etik kaum elit

libas sekelompok pengubah dunia

gabungan dua eksem atau lebih

Semua idiom semata

Kamus spiritual

formula vertikal

evakuasi kami!

kami tak mengerti bahasa binatang.

 

LANGIT-LANGIT NIBIRU

Lorong waktu menjadi gagu

celah detik menjelma resah

Ketika tutur melampaui sendu

kiasan mendesah

Basah,

ruangan padat cemburu

kutemukan nadi meraba siluet

abu-abu bertanya siapakah sebab

Tanyakan hangat di kursi bekas kududuk

Tanyakan dingin di pelataran angkasa kuberdiri

Hampa.

 

RAYUAN SETENGAH KOPLING

“Diam itu emas, 

emas itu diam,

Diam bukan berarti emas,

emas bukan berarti diam”

Nomor handphone kamu berapa?

 

TERPAKSA TUMBUH

Kulihat senyum tak lagi berseri

Kulihat damai tak lagi bersemi

Tanah pelarian, memaksa bahagia tumbuh

dibiarkan terus berdusta

berhamburan tak bermakna

lorong-lorong waktu

mendung tiba

gelap, pekat menusuk hati

hujan jatuh

salamkan bimbang

berbisik,

Kenangan basahi pipi.

 

KISAH DOA YANG 

MERINDUKAN PENYESALAN

Gunung-gunung menjulang, pundak terbenam

gejolak ajal meletup-letup menagih waktu

Jiwa resah dibuai putus asa

terombang-ambing kecemburuan hidup

keindahan semakin angkuh

sebab-sebab air mata bertetesan

jemputlah nurani!”

– bisikkan cahaya menyelinap kalbu

oh, doa! 

terima kasih untuk kesekian kali

– menengadah angkasa.

___________________________________________________________

Okki Siolemba adalah seorang mahasiswa sekaligus penulis buku puisi “Rahasia Sunyi” (2022) yang kesehariannya menghabiskan waktu untuk belajar menemukan inovasi dan kreativitas baru. Biasanya penulis mendengarkan banyak lagu dari berbagai genre musik, membaca banyak puisi dari banyak penyair di seluruh dunia serta mengulik fenomena kisah asmara orang-orang untuk dijadikan inspirasi lalu dituangkan ke dalam sebuah karya seni sastra berbentuk puisi. Berbeda dengan latar belakang penulis yang berasal dari keluarga seni musik, ia mencoba menerobos batasan-batasan bakat yang tidak dimilikinya.