Hadiri MPLS SMP-SMK Sumber Nangka, Pengawas Cabdin Pamekasan Ajak Siswa Beradaptasi

BERI MOTIVASI: Pengawas Cabdin Wilayah Pamekasan, Fathor Rasyid (tengah) bersama Ketua PC ISNU Pamekasan, Imam S. Arizal (kanan) menjadi pemateri MPLS SMP-SMK Sumber Nangka, Duko Timur, Larangan, Pamekasan, Selasa (16/7/2024).

PAMEKASAN, Lebur.id- Pengawas Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Pamekasan Fathor Rasyid menghadiri Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) satuan pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren (PP) Miftahul Hidayah, Sumber Nangka, Duko Timur, Larangan, Selasa (16/7/2024). Di hadapan puluhan siswa baru, dia menjelaskan tentang pentingnya beradaptasi.

Ada dua jenjang pendidikan formal di PP Miftahul Hidayah asuhan KH. Syaifuddin Syam. Yakni, jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pada sesi yang dihadiri Fathor Rasyid, seluruh siswa baru tampak antusias mengikuti.

“MPLS ini penting. Kalian perlu kenal dengan gurunya, temannya, lingkungan, sarana prasarana, dan pembelajarannya,” kata Fathor Rasyid didampingi guru SMP-SMK Sumber Nangka, Imam S. Arizal.

MPLS dilaksanakan agar siswa bisa beradaptasi dengan hal yang baru di sekolah. Pada saat yang bersamaan, siswa diharapkan bisa beradaptasi dengan situasi yang serba baru itu. Sebab mereka akan menempuh Pendidikan yang berbeda dari yang ditempuh selama ini.

Misalnya, dari lulusan SD/MI akan melanjutkan ke jenjang SMP. Begitu pun lulusan SMP/MTs akan menjadi siswa baru di tingkat SMK. Karena itulah penyesuaian penting dilakukan.

“Adaptasi dengan lingkungan baru harus dilakukan karena semua orang termasuk hewan perlu beradaptasi supaya bisa survive, supaya tetap hidup,” imbuhnya.

“Apalagi di zaman sekarang, perubahan begitu cepat. Kalian harus menyesuaikan dengan keadaan zaman,” tegasnya.

Sementara itu, Imam S. Arizal, menambahkan tentang pentingnya pendidikan karakter. Di tengah pesatnya kemajuan di bidang teknologi, pergeseran budaya, dan perubahan sosial, pelajar tidak hanya dituntut mengolah kecerdasan intelektual. Tetapi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual juga perlu diasah dengan baik. Termasuk mengasah kemampuan untuk tetap tenang, fokus, dan tetap semangat dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan dan penuh kesulitan.

“Ki Hadjar Dewantara mengatakan, pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak agar selaras dengan alam dan masyarakatnya,” jelas Imam.

“Untuk menerjemhkan pesan Ki Hadjar Dewantara itu, pelajar harus bisa melakukan olah pikir agar cerdas, olah hati agar hubungan dengan Tuhan tetap terjada, olah rasa dan olahraga agar kita rohani dan jasmani kita tetap sehat,” tukas Ketua PC ISNU Pamekasan tersebut. (lum)