Lewat Layanan Video Call, Tahanan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan Bisa Obati Rasa Rindu Kepada Keluarga

PAMEKASAN, Lebur.id – Para tahanan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Jawa Timur kini bisa melepas rindu dengan keluarga. Hal ini seiring diberlakukannya layanan video call di rumah tahanan (rutan) tersebut. Meski mereka dipenjara, tapi tetap bisa berkomunikasi dengan keluarg.

Salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Jawa Timur, MS (34), merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas video call di Lapas tersebut. MS yang merupakan WBP asal Kabupaten Banyuwangi menggunakannya untuk mengobati rasa rindu dengan keluarga di kampung halamannya. Meskipun hanya komunikasi secara virtual melalui video call, tapi dia sudah merasa senang.

“Alhamdulillah untuk fasilitas layanan video call yang ada di tiap blok hunian. Fasilitas ini bisa menghilangkan rasa kangen dengan keluarga saya, karena keluarga saya jauh dari Banyuwangi,” katanya dikutip dari Lebur.id di akun instagram Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan yang diunggah pada Sabtu (18/3/2023).

Sementara itu, Plt. Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Eddy Junaedi beserta jajarannya meninjau langsung pelaksanaan layanan video call di setiap blok hunian setelah kegiatan apel pagi, Jum’at (17/3/2023). Hal itu dia lakukan untuk memastikan layanan video call itu berjalan baik.

“Meskipun kunjungan tatap muka sudah kembali dibuka kami tetap menyediakan layanan video call ini di masing-masing blok hunian. Jadi meskipun keluarga mereka tidak dapat datang menjenguk ke Lapas, komunikasi tetap terjalin melalui video call,” ujarnya, Jum’at (17/3/2023).

Eddy memastikan, pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik kepada semua WBP dan kepada publik. Menurutnya, layanan video call ini berawal sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, sehingga layanan kunjungan tatap muka ditiadakan sementara.

“Layanan video call ini menjadi sebuah langkah progresif di tengah pandemi Covid-19 saat itu, WBP dapat berkomunikasi dengan keluarganya walaupun tidak berkunjung secara langsung. Namun, meskipun saat ini sudah bisa kunjungan secara offline, layanan itu tetap kami laksanakan,” pungkasnya. (lum/isa)