Serahkan SK 32 Kepsek, Pj Bupati Pamekasan Ingatkan Soal Teladan dan Pengelolaan Anggaran

PAMEKASAN, Lebur.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menggelar kegiatan penyerahan surat keputusan (SK) kepala sekolah (kepsek) kepada 32 Aparatur Sipil Negara (ASN) guru di pringgitan dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Jum’at (7/2/2024).

Dari 32 kepala sekolah, terdapat 30 kepsek tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 2 kepsek tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun SK tersebut diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan, Masrukin.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Pamekasan, Masrukin tidak lupa mengucapkan selamat bekerja dan mengemban amanah kepada 32 kepsek itu. Tentunya, ia juga mengajak para kepsek untuk senantiasa bersyukur kepada Allah atas jabatan baru yang diamanahkan kepada mereka.

“Oleh karena itu, atas nama Pemkab Pamekasan saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara yang telah menerima SK pada hari ini. Semoga suadara amanah dan suskes dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah,” ujarnya.

Menurutnya, jumlah sekolah negeri di Pamekadan yang mengalami kekosongan jabatan kepala sekolah dan dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt) sebanyak 105 sekolah. Jenjang SD 101 sekolah dan jenjang SMP 4 sekolah.

“Konsentrasi pemerintah tetap di level pendidikan ditambah sekarang ada program makan bergizi gratis. Oleh karena itu, segala inovasi dan kreativitas kita lakukan betul-betul dari Bapak/Ibu kepala sekolah yang pada hari ini menerima SK,” terangnya.

Selain itu, ia juga berpesan agar para kepsek tersebut senantiasa menunjukkan sikap-sikap keteladanan yang baik kepada anak didik dan guru-guru di sekolah mereka masing-masing.

“Teladan Bapak/Ibu mutlak akan diikuti oleh anak didik termasuk guru-guru yang dipimpin Bapak/Ibu,” pesannya.

Kemudian, Masrukin juga mengingatkan para kepsek agar selalu berhati-hati dalam mengelola anggaran sekolah. Sebab, para kepsek yang sebelumnya tidak pernah dididik khusus untuk mengelola anggaran kini mempunyai tanggung jawab dalam hal itu.

“Yang saya titipkan, jangan bermain-main di wilayah anggaran. Sudahlah kita harus takut duluan daripada angan-angan yang bisa menimbulkan kegaduhan,” tegasnya.

“Disini diuji kemampuan Bapak/Ibu, tidak pernah dididik khusus untuk mengelola anggaran. Artinya, tidak dilengkapi dengan kemampuan tetapi ada keharusan untuk menyelesaikannya, inilah yang perlu saya tekankan untuk aelalu ekstra hati-hati,” tutupnya. (lum)