Pamekasan Jadi Percontohan Pembiyaan Usaha Produktif Pesantren

Pamekasan,lebur.idKabupaten Pamekasan direncanakan menjadi piloting pembiyaan usaha produktif pesantren oleh Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Sebab, jumlah pesantren di Kabupaten ini sangat banyak.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, saat mengisi webinar bertajuk pembahasan piloting pembiayaan usaha produktif Pesantren Kabupaten Pamekasan, yang selenggarakan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Rabu,(01/07), berterimakasih kepada Kemenko Perekonomian, yang sudah menunjuk Kabupaten Pamekasan, sebagai piloting pembiyaan usaha produktif pesantren.

Melalui program tersebut kata Bupati Baddrut, diharapkan lahir kemandirian ekonomi pesantren di Kabupaten Pamekasan. Apalagi jumlah pesantren di Kabupaten Pamekasan mencapai 348 Pondok Pesantren. Dan sekitar 83 memiliki koperasi pesantren. Dengan demikian pesantren menjadi mandiri dalam bidang perekonomian.

“Harapan saya bisa lahir starup- starup baru di Pesantren Kabupaten Pamekasan. Bahkan, diharapkan pesantren menjadi pelopor tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru di Kabupaten Pamekasan,”ungkapnya.

Badrut menyampaikan program Pemkab Pamekasan terhadap Pondok Pesantren. Salah satunya, beasiswa santri. Program ini merupakan program yang diberikan kepada masyarakat, yang ingin memondokkan anaknya. Namun, tidak memiliki kemampuan secara ekonomi. Pemkab Pamekasan memberikan beasiswa sepenuhnya.

Sementara itu nara sumber lainnya, Kiai Eman Suryaman, Ketua PBNU Bidang Ekonomi menyambut baik dan mengapresiasi dipilihnya Kabupaten Pamekasan menjadi piloting pembiyaan usaha produktif. Ia berharap, Pemkab Pamekasan bisa bekerja keras agar pondok pesantren di Kabupaten Pamekasan, bisa mandiri di sektor ekonomi.

Kiai Eman Suryaman juga meminta kepada Pondok Pesantren di Kabupaten Pamekasan, untuk meniru keberhasilan pondok pesantren lainya, yang sudah berhasil mengankat ekonomi pesantren. Dengan demikian, seluruh pesantren di Kabupaten Pamekasan, bisa mandiri secara ekonomi.

Perwakilan Bank Indonesia, Departemen Ekonomi Dan Syariah Arinda Dewi menyampaikan, bahwa BI sebenarnya sudah mendorong pengembangan kemandirian pesantren dari tahun 2017 hingga 2019. Bahkan, BI sendiri juga sudah membina usaha pesantren. Ada sekitar 210 pesantren yang menjadi binaanya.

Adapun sektor binaan usaha yang dilakukan BI diantaraya,  sektor usaha air minum, usaha daur ulang sampah hingga sektor pertanian. Program pembinaan usaha pesantren itu, dalam rangka mewujudkan dan mendorong kemandirian ekonomi pesantren.

Bambang Supartoko perwakilan Sidomuncul menyambut baik rencana piloting pembiyaan usaha produktif pesantren. Bahkan sidomuncul sendiri, siap bekerja sama dengan pesantren degan dua cara. Diantaranya, membantu identifiksi komuditas potensi jamu yang sudah siap untuk dikelola. Atau kerja sama jangka panjang melalui budi daya komuditas yang berpotensi menjadi jamu.(redaksi)