Perahu Tidak Bisa Bersandar, Nur Faizin Terima Keluhan Warga Pulau Oksigen Soal Dermaga

SUMENEP, Lebur.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Nur Faizin, melaksanakan reses masa sidang I di Kecamatan Dungkek dan Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (24/2/2025).

Pada reses di lokasi pertama di Kecamatan Dungkek, hadir sejumlah kepala desa dan nelayan asal Kecamatan Dungkek. Bahkan, dari beberapa nelayan hadir ada yang berasal dari Pulau Gili Iyang.

Meski harus menyeberang pulau, mereka tampak semangat untuk hadir guna menyampaikan aspirasinya kepada legislator muda dari daerah pemilihan (Dapil) XIV Madura itu.

Kepala Desa Bancamara, Kecamatan Dungkek, Alwi mengatakan, salah satu kondisi yang dikeluhkan masyarakat di desa yang terletak di Pulau Gili Iyang itu yakni infrastruktur jembatan atau dermaga yang konstruksi pembangunannya tidak sesuai dengan perahu dan kapal penyeberangan yang ada. Sehingga jembatan tersebut belum bisa digunakan secara maksimal sejak dibangun oleh Pemprov Jatim hingga saat ini.

“Jadi dermaga yang ada di sisi daratan Dungkek ini hanya menjadi tempat mancing saja, karena perahu nelayan dan kapal penyebrangan tidak bisa bersandar,” terangnya mewakili masyarakat di desanya, Senin (24/2/2025).

Menanggapi hal itu, politisi muda yang akrab disapa Mas Jen itu akan segera menindaklanjuti ke instansi terkait agar ada evaluasi dan solusi sehingga jembatan yang menelan biaya pembangunan yang tidak sedikit itu bisa digunakan dengan maksimal.

Sedangkan di lokasi reses kedua di Desa Lobuk, Kecamatan Bloto, salah satu aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada Mas Jen yakni terkait eksistensi dan kesejahteraan madrasah diniyah (Madin) yang saat ini menurut mereka sudah mulai kurang diperhatikan oleh pemerintah.

“Dulu saat tahun sekitar 2015 Pemprov Jawa Timur sangat peduli dengan keberadaan madrasah diniyah, namun saat ini sangat sangat minim sekali Pak Dewan,” ujar Hefni, seorang guru Madin di Kecamatan Bluto.

Anggota DPRD Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berkomitmen akan membawa aspirasi terkait kesejahteraan Madin ke dalam rapat fraksi. Serta akan mendorong agar secepatnya dibahas di komisi terkait, yaitu komisi Pendidikan.

“Memang terkait keberadaan Madin ini saya juga banyak mendapatkan keluhan, tentunya akan saya bawa dalam rapat fraksi agar bisa dibahas di komisi terkait,” tegas Mas Jen.

“Karena saya kebetulan ada di Komisi C yang tidak membidangi bagian Pendidikan, namun pasti akan tetap saya perjuangkan melalui teman teman fraksi PKB di Komisi E,” lanjutnya.

Tidak hanya di Kecamatan Dungkek dan Kecamatan Bluto, Mas Jen juga akan melakukan serap aspirasi di empat kecamatan lain, masing-masing Kecamatan Lenteng, Rubaru, Pasongsongan, dan Kecamatan Ganding.

“Kegiatan reses yang kami lakukan merupakan momentum untuk merangkul berbagai ide dan keluhan dari masyarakat yang harus di perjuangkan di DPRD Jawa Timur, bukan sekedar formalitas semata, khususnya masyarakat Madura,” pungkasnya. (lum)