Mengenal Lebih Dekat Kades Kertagena Tengah Suto Abdurrahman; Hibahkan Tanah dan Bangunan untuk NU, Sukses Wujudkan Desa Mandiri

PAMEKASAN, Lebur.id – Suto Abdurrahman, Kepala Desa Kertagena Tengah Kecamatan Kadur, Pamekasan merupakan pemimpin yang komplit. Dia dikenal oleh masyarakatnya sebagai sosok pemimpin yang melayani, transparan, inovatif, responsif, dan selalu menerapkan hidup sederhana.

Pria kelahiran 7 Juni 1979 itu sudah 8 tahun menjabat kepala desa dan tahun ini masuk di periode keduanya. Memiliki beberapa kriteria idaman itu, Suto selalu mendapat dukungan penuh dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh lapisan warga di desanya dalam setiap kontestasi pemilihan kepala desa (Pilkades).

“Selain ketegasannya, yang saya kagumi dari beliau adalah sosoknya sederhana, dermawan, inovatif dan terbuka dengan setiap perkembangan teknologi,” ucap Sunaidi, salah seorang warga setempat kepada Lebur.id, Sabtu (3/8/2024).

Menurut Sunaidi, salah satu cermin dari sifat dermawan Suto yakni keihklasannya dalam menghibahkan tanah pribadi yang kemudian di tanah tersebut olehnya dibangun kantor Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama’ (PRNU) Desa Kertagena Tengah.

“Kantor PRNU Desa Kertagena Tengah, mulai dari tanah sampai bangunannya murni seratus persen hibah dari Pak Klebun (Kades, red),” ujarnya.

Di sisi lain, Suto mengaku bahwa hibah tanah dan bangunan dari kantong pribadi itu ia anggap senagai amal jariyah yang pahalanya terus mengalir baginya dan keluarganya. Dia berharap, kantor PRNU yang baru diresmikan pada Jum’at (2/8/2024) itu bisa menjadi pusat administrasi serta pusat koordinasi dan diskusi para pengurus dalam merancang kegiatan-kegiatan keumatan dan kebangsaan.

“Tanah yang dibangun kantor itu sebelumnya lahan kosong, jadi bangunan kantor itu bangunan baru. Mudah-mudahan membawa bermanfaat untuk kemaslahatan ummat,” imbuhnya.

Kemudian, sikap sederhana yang selalu ia terapkan sudah tertanam jauh sebelum ia menjabat kepala desa, karena memang dirinya berasal dari keluarga yang juga sederhana. Menurutnya semua harta dan jabatan yang melekat padanya pasti akan dipertanggungjawabkan.

“Saya suka kesederhanaan karena semua yang melekat kepada kita kelak akan dipertanggungjawabkan, dan bahagia tidaknya seseorang itu tidak diukur dari tingginya pangkat jabatan dan kepemilikan materi,” terangnya kepada Lebur.id, Sabtu (3/8/2024).

Alumni Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep itu menilai, hidup sederhana bukan berarti tertinggal dari setiap perkembangan zaman modern. Terlebih bagi seorang pemimpin, maka perlu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan sistem digitalisasi demi meningkatkan taraf layanan pemerintah di tingkat desa.

Bahkan, inovasi pom mini cerdas karya salah seorang warganya yang bernama Agus Salim (22), didapuk untuk mewakili Provinsi Jawa Timur pada ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat nasional. Hasilnya, inovasi tersebut mampu meraih juara harapan satu setelah bersaing dengan inovasi teknologi tepat guna lain dari sejumlah daerah di Indonesia.

“Kami akan terus berikhtiar untuk meningkatkan daya saing UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) melalui usaha-usaha BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang berbasis digital,” tegasnya.

Selama sewindu menjabat kepala Desa Kertagena Tengah, Suto berhasil mendongkrak Indeks Desa Mandiri (IDM) Desa Kertagena Tengah dari yang awalnya masuk dalam kategori desa berkembang, perlahan naik menjadi desa maju, kemudian sejak tahun 2022, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI menobatkannya menjadi desa mandiri. (lum)