Kasus Baru TBC Di Pamekasan Capai 25 Temuan

District Coordination and Data Validation for Community Cadres Coordinate by Puskesmas

PAMEKASAN,lebur.id– Jumlah temuan baru kasus tuberkulosis (TBC) di Pamekasan untuk bulan Juli sebanyak 7 Pasein ter-konfimasi positif TBC. Sementara pada bulan Agustus pasein ter-konfimasi positif TBC di Pamekasan berjumlah 16 orang. Sehingga, total pasien ter-konfimasi positif TBC di Pamekasan pada bulan Juli-Agustus sebanyak 25 orang. Adapun pasien ter-konfimasi positif TBC di Pamekasan pada bulan Januari-Juni 2021 sebanyak 66 orang.

Temuan baru kasus tuberkulosis (TBC) di Pamekasan ini dipaparkan Sri Wahyuni Fatmawati, Ketua Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera(Yabhysa)  Cabang Pamekasan, saat melakukan District Coordination and Data Validation for Community Cadres Coordinate by Puskesmas di Pamekasan, pada hari ini, Rabu, (22/09/2021).

Menurut Yuni-sapaan akrab Sri Wahyuni Fatmawati, tingginya pasien ter-konfimasi positif TBC di Pamekasan pada bulan Juli-Agustus tersebut, juga diiringi dengan tingkat kesembuhan penderita TBC. Berdasarkan data yang dihimpun Yabhysa, jumlah  penderita TBC yang ter-konfirmasi sembuh sebanyak 7 orang untuk bulan juli, dan 16 orang untuk bulan Agustus. Sehingga, totalnya sebanyak 23 sembuh.

Dari jumlah kasus ter-konfimasi positif TBC tersebut kata, Perempuan lulusan Diploma V Kebidanan Ngudia Husada Bangkalan ini, Yabhysa juga melakukan tracing terhadap setiap orang yang melakukan kontak langsung dan kontak erat dengan pasien ter-konfimasi positif TBC. Jumlah kontak yang dirujuk kader Yabhysa dan diperiksakan ke Puskesmas untuk bulan Juli sebanyak 143 orang dan bulan Agustus sebanyak 88 orang. Jika pada proses tracing di temukan positf TBC, maka selanjutnya Yabhysa melalui kader-kadernya di 13 Kecamatan, mengarahkan untuk dilakukan pengobatan di puskesmas.

“Kasus konfimasi positif TBC di Pamekasan pada bulan Juli-Agustus sebanyak  25 orang. Namun, alhamdulillah pada bulan Juli-Agustus ini jumlah kesembuhan mencapai 23 orang. Ini berkat kerjasama yang baik antara kami (Yabhysa-red), dengan Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan,”ungkapnya.

Melalui, District Coordination and Data Validation for Community Cadres Coordinate by puskesmas kata Yuni, pada kader Yabhysa yang tersebar di 13 Kecamatan di Pamekasan, bisa menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi selama melaksanakan tugas di lapangan. Serta mengsinergikan program dan kendala antara kader dengan penanggung jawab TBC yang ada di masing-masing Puskesmas di Pamekasan.

Yabhysa kata Yuni, tidak hanya berperan melakukan pendampingan terhadap pasien ter-konfimasi positif TBC dan melakukan tracing terhadap setiap orang yang melakukan kontak langsung dan kontak erat kepada pasien ter-konfimasi positif TBC, Yabhysa juga memiliki peran memberikan edukasi kepada keluarga pasien ter-konfimasi positif TBC serta masyarakat secara umum, bahwa TBC bisa disembuhkan serta memberikan edukasi hal-hal yang menyebabkanya terpaparnya TBC.

Yabhysa sendiri merupakan lembaga non profit yang didirikan oleh penggiat tuberculosis, dan dikendalikan oleh Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI, sebuah komunitas yang berdampingan dengan PR Kementerian Kesehatan dan Program Nasional Penanggulangan TBC yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML).(njw/awa)