Kurangi Ketergantungan Terhadap Tabung Elpiji, Bacabup Pamekasan Achmad Baidowi Tertarik Jajaki Penerapan Jaringan Pipa Gas Perkotaan

PAMEKASAN, Lebur.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dapil XI Madura, Achmad Baidowi, mengaku tertarik adanya alternatif jaringan pipa gas perkotaan untuk diterapkan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Sebab, alternatif tersebut dianggap bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap gas elpiji.

Rencana tersebut diproyeksikan untuk mengatasi distribusi tabung gas elpiji 3 kilogram di Pamekasan yang terkadang tidak normal. Sehingga, mengakibatkan adanya sejumlah masyarakat yang mengeluh karena tidak kebagian gas elpiji yang notabene diperuntukkan khusus masyarakat miskin itu.

“Maka tadi ada opsi di Kabupaten Pamekasan belum ada jaringan pipa gas perkotaan, maka tidak ada salahnya jika kita jajaki peluang-peluang itu dengan BPH Migas,” ujar Achmad Baidowi dalam kegiatan sosialisasi bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Ballroom Hotel Azana Style, Jalan Jokotole Pamekasan, Sabtu (15/6/2024).

Politisi yang digadang-gadang bakal maju sebagai Calon Bupati Pamekasan pada Pilkada 2024 itu menilai, jaringan pipa gas tersebut sangat mungkin bisa diterapkan di Pamekasan. Namun, harus peluang tersebut harus dikaji dan dianalisis terlebih dahulu oleh pihak Migas.

“Kalau di kota-kota lain bisa kenapa di Pamekasan tidak bisa. Tentunya harus ada kajian dan analisa teknis oleh pihak Migas, tapi kemungkinan besar bisa wong dari Kangean bisa tembus ke Pulau Jawa kok, ini logika umumnya ya,” terang Awiek.

Menurutnya, para stake holder harus selalu responsif terhadap adanya peluang-peluang yang bisa berdampak positif dalam kehidupan masyarakat. Karena, seringkali peluang yang tidak terpikirkan, kemudian dipikir oleh orang lain dan masuk akal.

“Hasil pembicaraan tadi di Madura ini belum ada padahal itu bisa dilakukan. Entah bagaimana caranya biar yang teknis-teknis mereka yang memikirkan, kita ranahnya pada diskusi kebijakan. Sepanjang peluang itu ada silakan dikaji, barangkali yang kita gak pernah pikirkan, dipikirkan orang lain dan masuk akal,” pungkasnya. (lum)