Siap Jadi Penantang Khofifah, Ketua DPP PKB Usung Mas Tamam Jadi Bacagub Jatim

PAMEKASAN, Lebur.id – Pemilihan Gubernur (pilgub) Jawa Timur (Jatim) memang masih lama. Tapi beberapa partai politik sudah memanaskan mesin. Setelah sejumlah partai politik menyatakan dukungan kepada Gubernur Jatim petahana Khofifah Indar Parawansa, kini giliran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyiapkan mantan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam sebagai penantangnya.

Ketua DPP PKB, Abdul Halim Iskandar, menegaskan bahwa dirinya akan mengusulkan Baddrut Tamam sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Jatim. Mas Tamam, sapaan akrab Baddrut Tamam, dinilai sebagai figur yang pas untuk semakin melambungkan nama Jatim di kancah nasional maupun internasional. Bukan tanpa alasan, usulan itu berangkat dari track record Mas Tamam yang dinilai sukses membawa perubahan besar selama memimpin Pamekasan.

“Saya mencermati perbandingan kepemimpinan pak Baddrut dengan sebelumnya, itu jauh. Keterlibatan masyarakat, sektor kesehatan, pendidikan, dan UMKM, dan ketiganya ini kunci, ini bagus banget Pamekasan di masa pak Baddrut,” ujar Gus Halim kepada awak media usai menghadiri acara Wisuda Sarjana ke-2 STIEBA Pamekasan di Hotel Odaita, Sabtu (20/1/2024).

Berangkat dari itu semua, Gus Halim sepakat apabila Mas Tamam, sapaan akrab Baddrut Tamam, maju berkompetisi pada Pilgub 2024 mendatang.

“Siap mendukung 100 persen,” tegas kakak kandung Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar itu.

Selain itu, Gus Halim juga menilai sudah saatnya kader Madura maju untuk memimpin Jatim setelah sekian dekade sejak gubernur Mohammad Noer. Menurutnya, masa kepemimpinan Mohammad Noer di Jawa Timur merupakan salah satu masa yang paling sukses.

“Sekali lagi ini potensi Madura, karena Madura ini bagian penting dari Jawa Timur, bahkan Indonesia. Saya selalu mengatakan dimana- mana, Indonesia tidak bisa seperti ini tanpa Madura,” jelasnya.

Ketua DPW PKB Jatim itu menyebut, para kiai besar di pulau Jawa bahkan di Indonesia hampir mayoritas pernah menimba ilmu di Madura, yakni ke Syaikhona Kholil Bangkalan. Mulai dari Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, serta kiai besar lainnya.

“Kiai-kiai Madura itu menyebar. Pesantren-pesantren di aerah tapal kuda itu hampir semua sumbernya dari Madura, bahkan pesantren di pulau Kalimantan itu juga banyak yang nasabnya Madura,” pungkasnya. (lum)