PAMEKASAN, Lebur.id – Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama’ (PRNU) Desa Laden Kecamatan Pamekasan, Nur Suyanto, mengaku mendapatkan teror dari beberapa orang tidak dikenal imbas dari penolakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ (PCNU) tentang kedatangan Hanan Attaki di Pamekasan.
Nur Suyanto mengatakan, teror tersebut mulai menyerang dirinya di beberapa media sosial sejak Sabtu (11/2/2023) kemarin. Mulai dari teror berupa postingan di platform facebook, kemudian ada teror yang disebar di status whatsapp, bahkan ada yang sampai meneror dengan chat pribadi ke nomor whatsapp Nur Suyanto.
“Barang siapa yang menginginkan istrinya jadi janda dan anaknya jadi yatim, silahkan ganggu kedatangan Ustadz Hanan Attaki di Pamekasan..!!,” tulis akun facebook atas nama Saifuddin Surur.
Kemudian bentuk teror berupa screenshot status whatsapp, ditulis pengguna dengan nama kontak Ra Mausul dengan background foto Nur Suyanto dengan mengenakan peci hitam dan jas kotak yang isi tulisannya, “Jika terjadi apa-apa orang ini akan kita ‘…….’, namanya Nur Suyanto lokasi rumahnya sudah di sherloce sama teman-teman lapangan,”.
Namun demikian, Nur Suyanto menegaskan, meskipun diserang beberapa teror pihaknya bersama seluruh jajaran Banom NU di Desa Laden tetap tidak gentar dan akan terus berkomitmen menolak kedatangan Hanan Attaki di desanya.
Hal itu demi menjaga kondusifitas dan kerukunan warga setempat karena isi materi yang disampaikan Hanan Attaki kerap menuai ontroversi. Dia menyarankan pihak penyelenggara untuk mendatangkan pemateri lain pada kegiatan ‘Sharing Session’ di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, pada Minggu (12/2/2023) malam.
“Kami sudah melaporkan ke pihak Polres Pamekasan dan menyerahkan nama-nama orang yang meneror itu. Kami berharap pihak keamanan segera memproses secara hukum orang-orang itu,” ujarnya kepada Lebur.id, Minggu (12/2/2023).
Sementara itu, Kepada Desa Laden, Alimuddin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan bahwa akan berkomitmen untuk menjaga kondusifitas dan keamanan warganya ditengah adanya polemik dan teror itu.
“Saya bersama aparat desa siap mengamankan masyarakat di Desa Laden agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” tegasnya kepada Lebur.id, Minggu (12/2/2023).
Sebelumnya, PCNU dan seluruh warga nahdliyyin dengan tegas menolak kedatangan Hanan Attaki di Pamekasan, yang direncanakan akan mengisi kegiatan ‘Sharing Session’ di Masjid Al-Muttaqien Desa Laden Kacamatan Pamekasan pada Minggu (12/2/2023) malam. (lum/isa)
Berikan Balasan