PAMEKASAN, Lebur.id – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, berkolaborasi dangan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar Pelatihan Kepeloporan Komunitas Pemuda Volunter di Aula Balai Redjo Jalan Niaga Pamekasan, Kamis (15/12/2022) siang.
Kegiatan dengan tema ‘Pemuda Inovatif Indonesia Berdaya Saing’ tersebut berlangsung selama dua hari, Kamis-Jum’at, 15-16 Desember 2022. Adapun peserta berjumlah 100 orang pemuda di Pamekasan.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, turut hadir sekaligus menjadi pemateri pertama di hari pertama pelatihan itu. Menurutnya, kegiatan ini dapat mendongkrak semangat peserta yang notabene para pemuda di daerahnya untuk meningkatkan skill melalui kemajuan teknologi yang ada.
“Semakin banyak masif seperti ini maka akan semakin bagus. Karena para volunter ini akan diberikan ilmu baru untuk mengedukasi kita sendiri, dan nantinya dapat berkontribusi untuk masyarakat luas,” ujarnya Bupati yang akrab disapa Mas Tamam itu di depan awak media.
Mas Tamam berharap, pelatihan ini dapat mendorong terwujudnya Pamekasan makmur dari bawah. Pasca mengikuti pelatihan tersebut, ada peserta yang terjun di dunia usaha, ada juga yang menjadi pelopor sukses UMKM, utamanya dapat memajukan potensi desa melalui program Desa Tematik.
Sementara itu, Ketua PWI Pamekasan, Tabri S. Munir menjelaskan, terlaksananya kegiatan pelatihan itu tidak lepas dari kerja keras semua elemen dalam organisasinya sesuai visi meningkatkan partisipasi publik untuk mendorong pembangunan.
“PWI Pamekasan itu sebelumnya banyak menggagas kegiatan, seperti kegiatan Hari Anak, Madrasah Memanggil, Kelas Inspiratif, dan lainnya. Sehingga mendapat apresiasi dari Kemenpora untuk bekerja sama dengan kami dalam kegiatan ini,” terangnya.
Kak Tabri, sapaannya, melanjutkan, pihaknya menfasilitasi pelatihan kepeloporan itu sesuai dengan minat peserta. Seperti halnya ada yang bidang UMKM, konten kreator, kepelunisan, serta gerakan sosial lainnya.
Dia berharap, bermacam skill dalam diri peserta dapat berkembang setelah megikuti pelatihan. Sehingga dapat memiliki peran partisipatif untuk diri mereka sendiri lebih-lebih bagi masyarakat.
“Targetnya peserta mempunyai daya tarik untuk kemudian mengeluarkan skill mereka kepada masyarakat luas,” pungkasnya. (lum/isa)
Berikan Balasan