JAKARTA, Lebur.ID- Lawatan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, ke dua Negara yang sedang dalam keadaan perang, yakni Ukraina dan Rusia, mendapat apresiasi dari banyak pihak. Terlebih, mantan walikota Solo tersebut merupakan orang pertama dari Asia yang berkunjung ke dua Negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Anak buah Jokowi di era Kabinet Kerja, Muhammad Hanif Dhakiri memberikan pujian khusus. Mantan Menteri Tenaga Kerja tersebut menilai lawatan politik Jokowi berkelas. Pemandangan tersebut menurutnya bukan kali pertama ditunjukkan ke publik.
“Pak Jokowi berani, itu rahasia umum. 2018 melawat ke Afghanistan dalam keadaan perang. Dikawal militer setempat tapi gak mau pake baju anti-peluru,” tulis Hanif di akun instagram pribadinya Jum’at (1/7/2022).
“Kini melawat ke Ukraina dan Rusia. Juga dalam situasi perang. Gilanya, beliau bawa Ibu Negara Iriana, yang tak kalah berani,” tambahnya.
Wakil Ketua Umum DPP PKB itu menjelaskan bahwa sikap berani itu gampang diucapkan dan mudah dirangkai dengan kata-kata. Tapi sebagai sikap dan tindakan, keberanian penuh resiko. Pak Jokowi, tulis Hanif, tahu itu dan memilihnya dengan sadar.
“Ia percaya pada niat dan tujuan baik. Buat kemanusiaan, buat rakyat Indonesia dan warga dunia. Keberanian dan keyakinan senada juga ditunjukkan Pak Jokowi di dalam negeri. Tak berbilang banyaknya,” imbuhnya.
Menurut Hanif, tak semua pemimpin berani dan mau keluar dari zona nyaman sebagai orang yang berposisi di atas. Duduk manis dan menjauhi masalah mungkin lebih enak. Pemimpin yang maju memilih keluar dari zona nyaman. Sebab nyaman dan maju tak bisa beriringan. Mau nyaman artinya tidak maju. Mau maju artinya siap hidup tidak nyaman.
“Pemimpin berkelas siap hidup tidak nyaman. Berani menantang bahaya untuk selesaikan masalah,” tegas Sekjend PB IKA PMII tersebut.
“Disitu inti berkelasnya. Sebab masalah adalah cara Tuhan naikkan derajat hidup manusia. Orang kecil adalah mereka yang hadapi masalah kecil dan berhasil selesaikan masalah kecil. Orang besar adalah mereka yang berani hadapi masalah besar dan selesaikan masalah besar,” paparnya.
Misi damai Pak Jokowi ke Ukraina dan Rusia, menurutnya tidak mudah. Tapi itu langkah berani. Keputusan dan tindakan politik berkelas cum altruis. Posisinya juga pas, sebagai Presiden negara besar dan Ketua G-20.
“Apapun hasilnya nanti, Indonesia sudah berkontribusi untuk perdamaian. Juga berkontribusi terhadap penyelesaian masalah rantai pasok energi, pangan dan pupuk dunia yang terdampak perang,” urainya.
“Sebagai rakyat, kita bangga pada Pak Jokowi. Kita bangga sebagai Indonesia. Semoga Allah SWT, Tuhan YME, memberikan perlindungan dan ridho atas langkah berani Pak Jokowi,” tutupnya. (isa)
Berikan Balasan