Komitmen Lahirkan Pengusaha Baru, DPMPTSP Naker Alokasikan Rp 7 Miliar Untuk Program WUB

BERKUALITAS: Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Baddrut Tamam melihat produk UMKM yang dipajang di etalase Wamira Mart Jalan Jokotole beberapa waktu lalu.

PAMEKASAN, Lebur.ID- Komitmen Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Baddrut Tamam dalam melahirkan pengusaha baru patut diacungi jempol. Pasalnya, pemkab Pamekasan terus mengalokasikan anggaran untuk menciptakan pelaku wirausaha baru (WUB). Baik untuk pelatihan keterampilan atau pun penopang wirausaha lainnya.

Wujud kongkreat dari komitmen itu bisa dilihat dari alokasi anggaran yang disiapkan. Tahun ini, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Naker) Kabupaten Pamekasan kembali menganggarkan sekitar Rp 7 miliar untuk program WUB. Untuk diketahui, program WUB ini telah terealisasi sejak tahun 2020.

Kepala Bidang Pelatihan dan Hubungan Industri DPMPTSP Naker Pamekasan, Dedi Aryanto menjelaskan, kucuran dana yang mencapai hingga Rp 7 miliar itu akan dialokasikan untuk fasilitas peserta WUB. Mulai dari biaya pelatihan, transportasi, uang makan, izin OSS, hingga sertifikat peserta.

“Pelatihannya bermacam-macam, mulai pelatihan menjahit, bordir, servis motor, membatik dan pelatihan lainnya,” ungkapnya, Senin (27/6/2022).

Menurutnya, pelatihan WUB dilaksanakan secara bertahap dengan sistem paket. Masing-masing paket pelatihan diikuti oleh 20 peserta. Pelatihan pada tahap pertama telah dilaksanakan di setiap kecamatan pada bulan Mei 2022 dengan target 3 ribu pengusaha baru.

“Kami menargetkan melatih hingga 3 ribu peserta, mereka akan dilatih secara khusus hingga memberikan pendampingan kepada mereka agar hasilnya maksimal,” tandasnya.

Dia menambahkan, program ini telah berhasil menciptakan pengusaha baru di daerahnya berdasarkan evaluasi program mulai tahun pertama berjalan. Sebagian dari mereka telah berhasil memproduksi sesuai pelatihan yang diambil, seperti pembuatan tas, sepatu, sarung, sandal, dan beberapa jenis pelatihan lainnya.

“Mereka telah merintis usaha sendiri setelah ikut pelatihan, kami bersyukur program ini benar-benar mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen melahirkan pengusaha-pengusaha baru. Caranya tidak hanya diberi pelatihan, tetapi juga difasilitasi modal dan pemasarannya. Termasuk pemkab juga memfasilitasi bantuan alat produksi melalui CSR himpunan bank Negara (himbara).

“Kita latih orangnya, kita beri alat, kita bantu modalnya dengan bunga nol persen, lalu kita bantu pemasarannya,” jelasnya.

“Pemasarannya ada dua model, yakni online dan offline. Yang offline kita bangun wamira, warung milik rakyat yang berisi produk-produk UMKM Pamekasan,” tukas pria yang akrab disapa Mas Tamam itu. (lum)