Bersama DJP Jatim, Bupati Pamekasan Gelorakan Semangat Taat Bayar Pajak

PAMEKASAN, Lebur.ID- Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur II menggelar Tax Gathering Program Pengungkapan Sukarela Bukti Bhakti Kepala Negeri di Azana Hotel Jalan Jokotole, Pamekasan, Rabu (18/5/2022). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.

Dalam sambutannya, Mas Tamam mengajak semua elemen masyarakat untuk taat dalam membayar pajak. Menurutnya, pajak sangat penting dalam pembangunan bangsa. Sebab pembangunan di Indonesia, mulai dari pusat hingga daerah sepenuhnya bergantung pada pajak.

“Setelah acara ini, ayo taat bayar pajak,” ajak mantan anggota DPRD Jawa Timur dua periode tersebut.

Selain menggelorakan semangat bayar pajak, Mas Tamam juga mengupas tentang perkembangan teknologi. Menurutnya, revolusi industri yang saat ini dihadapi bangsa Indonesia membutuhkan cara kerja berkebaruan agar bisa mengimbangi kemajuan tersebut. Kerja normal di era ini akan dikalahkan oleh mereka yang melakukan langkah strategis berkebaruan sesuai dengan tuntutan zaman.

Setidaknya ada lima hal yang harus dihindari agar Indonesia mampu bersaing dengan negara maju di dunia, termasuk mempersiapkan diri menyongsong Indonesia emas tahun 2045 mendatang. Yakni, narkoba, korupsi, ideologi transnasional, terorisme, ketidak adilan hukum. Lima hal tersebut menjadi penghambat kemajuan Indonesia apabila tidak menjadi komitmen bersama untuk memberantasnya sesuai dengan perannya masing-masing.

“Saya memaknai narkoba ini bukan hal sederhana. Termasuk pula, korupsi ini bukan hal yang mudah untuk diberantas, tetapi perlu komitmen kita semua,” tegasnya.

Dia mengaku, Pemkab Pamekasan selama kepemimpinannya berkomitmen menjadikan kabupaten yang bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme sebagai upaya mendorong kemajuan Pamekasan dan Indonesia secara umum.

“Saya di Kabupaten Pamekasan berkomitmen pemerintahan bersih, melayani, cepat, dan inovatif, dan tidak melakukan dua hal. Pertama memastikan tidak boleh ada jual jabatan di kabupaten ini, kedua memastikan saya tidak ikut proyek apapun di kabupaten ini,” tegasnya.

Prediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi ketiga di dunia tahun 2045 harus menjadi atensi bersama agar menghindari lima hal yang menjadi penghambat tersebut.

“Kenapa saya memilih itu? Karena saya harus berkontribusi positif untuk mendorong bagaimana Indonesia 2045 menjadi kekuatan ekonomi ketiga di dunia,” tambahnya. (lum)