PAMEKASAN, Lebur.ID- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam menghadiri acara peringatan Nuzulul Qur’an 1443 H dan Silaturrahim Forkopimda bersama PCNU Pamekasan di gedung Bakorwil Pamekasan, Jum’at (22/4/2022) petang. Silaturrahim tersebut dihadiri para ulama, kiai, dan pengurus NU. Baik mulai tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa.
Di hadapan para Nahdliyin, bupati yang akrab disapa Mas Tamam itu menyampaikan tentang program prioritas Pemkab Pamekasan. Salah satunya di bidang ekonomi, yakni program wirausaha baru (WUB). Selama lima tahun kepemimpinannya, dia menargetkan lahir 10 ribu pengusaha baru di Pamekasan.
Program 10 ribu pengusaha baru atau yang akrab disebut sapu tangan biru dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menumbuhkan ekonomi dari bawah dengan strategi desa tematik. Melalui program ini, pemkab memberikan pelatihan usaha gratis, bantuan alat produksi gratis, bantuan modal dengan bunga nol persen, hingga fasilitasi pemasarannya.
“Songkok yang kita pakai, sarung yang kita pakai, baju, sandal, hingga snack yang ada di rumah kita hampir tidak ada yang diproduksi di Pamekasan. Kalau cara ini kita teruskan, maka kita sulit menjadi orang sejahtera dan makmur,” katanya.
Tokoh Nahdlatul Ulama ini menjelaskan, Pamekasan akan menjadi pasar besar dari berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat. Makanya, perlu adanya sudut pandang baru agar kebutuhan sandal, songkok, sarung, dan lain-lain bisa diproduksi di Pamskasan.
Untuk itu, tambah dia, Pemkab Pamekasan merancang program “Sapu Tangan Biru” yang telah berjalan sejak tahun 2020 untuk memenuhi kebutuhan tersebut agar Pamekasan bangkit, dan tumbuh subur secara ekonomi.
“Alhamdulillah Sapu Tangan Biru sudah bisa membuat sarung, dan songkok juga sudah ada, tinggal bagaimana kerja sama kemitraan antara pemkab dan NU di bidang pengembangan ekonomi harus massif sampai ke desa-desa,” tandasnya.
Pemkab Pamekasan siap menfasilitasi pelatihan usaha gratis kepada warga NU yang memiliki struktur kepengurusan hingga tingkat desa atau pengurus ranting. Misalnya menginginkan pelatihan produksi sepatu, songkok, sarung, baju, dan lain-lain.
“Bukan hanya semangat menerima bantuan, tetapi semangat mendorong ekonomi yang makmur, mandiri, yang dimulai dari desa-desa. Ranting punya binaan, hingga nantinya dilatih bagaimana cara menjualnya,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, Pemkab Pamekasan tahun 2022 bekerja sama dengan rakyat mendirikan 91 Wamira (Warung Milik Rakyat) Mart untuk menfasilitasi penjualan produk wirausaha baru (WUB) secara offline.
“Kalau kerja sama kemitraan itu berjalan sesuai harapan, maka jam’iyah NU akan makmur yang berdampak terhadap pendidikannya berkualitas,” pungkasnya. (lum)
Berikan Balasan