PAMEKASAN, Lebur.id – Pemberdayaan Desa, melalui Optimalisasi potensi desa, menjadi topik utama Sekolah tinggi ilmu Ekonomi (STIE) Bakti Bangsa Pamekasan, dalam pelaksanaan kegiatan kuliah kerja (KKN) Tematik 2022.
Ketua STIE Bakti Bangsa Pamekasan, Moh. Holis mengatakan, pandemi covid-19 masih menjadi hambatan bagi pelaku UMKM, pengelola wisata dan ekonomi kreativ dalam melanjutkan usahanya. Sehingga, hal ini menjadi perhatian serius lembaga yang dipimpinya.
Melalui kegiatan KKN Tematik ini kata Holis, STIE Bakti Bangsa menerjunkan mahasiswa dan mahasiswinya untuk melakukan pendampingan terhadap sektor-sektor yang menjadi sumber pendapatan masyarakat desa. Khususnya pelaku UMKM di Desa.
Pendampingan tersebut kata Holis, jika UMKM dan Ekonomi kreative meliputi pemasaran dan promosi. Sementara, untuk pengelolaan wisata desa, yakni pada proses promosi dan teknik pengembangan fasilitas kawasan wisata.
“Jadi begini, kita terjunkan mahasiswa STIE Bakti Bangsa, untuk melakukan identifikasi masalah yang dihadapi pelaku UMKM, Ekonomi kreative dan pengelola wisata. Dari identifikasi masalah tersebut, mahasiswa diminta untuk mengalisis dan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan terhadap masyarakat,”ungkapnya. Selasa, (22/03/2022).
Dirinya sudah meminta Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Bakti Bangsa, agar program yang diinginkan institusi ter-arah dan mahasiswa KKN-T bisa maksimal memberikan pendampingan kepada masyarakat desa.
Masih menurut Holis, desa sasaran KKN-T 2022 ini meliputi Desa Gagah dan Desa Bungbaruh Kecamatan Kadur Pamekasan.”Untuk Kecamatan Kadur memang baru kali ini, dan tahun-tahun kemaren memang belum ditempati lokasi KKN. Tahun ini, kita jadikan sasaran lokasi KKN,”Ungkapnya.
Dalam kesempatan itu holis menyampaikan, KKN Tematik ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menangkap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, potensi sumber daya daerah yang akan dikembangkan.
“Adanya program KKN Tematik ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimilikinya bekerja sama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan melalui keterlibatan mahasiswa”pungkasnya.(na/aw)
Berikan Balasan