Lantik Pejabat di Kuburan, Rupanya Bupati Pamekasan Punya Pesan Yang Mendalam

SAKRAL: Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Baddrut Tamam, memimpin prosesi pelantikan pejabat di Makam Pahlawan, Jumat (31/12/2021)

PAMEKASAN, Lebur.id Akhir tahun 2021 menjadi momen yang tak terlupakan bagi ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pamekasan. Pasalnya, mereka mengikuti prosesi pelantikan di tempat yang berbeda. Jika lazimnya pelantikan digelar di dalam gedung, kali ini justru dilakukan di pasar dan kuburan.

Ada tida lokasi yang dipilih oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam untuk dijadikan tempat pelantikan jabatan. Yakni, di Makam Ronggosukowati, Pasar 17 Agustus, dan Makam Pahlawan.  Prosesi pelantikan itu pun berjalan dengan sacral dan khidmat.

Kepada awak media, Baddrut Tamam menyampaikan, pihaknya sengaja melantik pejabat di luar pendopo untuk mengurangi ego pejabat. Dia ingin mental pejabat tidak lagi menjadi raja yang selalu minta dilayani. Sebaliknya, pejabat harus bisa menjadi pelayan masyarakat.

“Saya di beberapa kesempatan memilih tempat-tempat lain, karena kalau pelantikan di pendopo itu kita takut selalu menjadi pejabat,” kata Mas Tamam, sapaan akrab Baddrut Tamam, Jumat (31/12/2021)

“Kalau pejabat di masa lalu minta dilayani, selalu meminta haknya dan jarang sekali yang berpikir memberikan haknya,” imbuhnya.

Menurutnya, pelantikan di pasar dan dikuburan bisa saja dianggap aneh oleh sebagian orang. Akan tetapi menurutnya, jika mereka paham maka akan setuju dengan cara yang dilakukan Mas Tamam. Apalagi pesan yang tersirat cukup kuat, yakni agar pejabat selalu ingat rakyat dan akhirat.

“Setiap pelantikan saya selalu menyampaikan bahwa kita pada akhirnya akan mati. Nggak usah mati deh, sakit gigi saja kita lupa sebagai apa, yang diingat dokter gigi,” paparnya.

Politikus yang digadang-gadang menjadi calon gubernur Jawa Timur ini pun menegaskan bahwa jabatan tidak secara otomatis membuat seseorang menjadi lebih terhormat. Kehormatan akan didapat manakala dia dengan konsistensi memberikan kebaikan dan manfaat kepada orang lain. Baik dalam kapasitas sebagai pejabat atau pun orang biasa.

“Kalau jabatan terhormat dalam struktur pemerintahan, tetapi fungsi dan perannya tidak terhormat, ya tidak terhormat. Orang takut saat menjabat saja, setelah tidak menjabat selesai. Makanya, saya selalu mengajak, ayo tebar kebaikan,” pungkasnya. (isa)