Pertama di Jawa Timur, Pamekasan Resmi Kantongi Izin Pembangunan KIHT

PAMEKASAN, Lebur.id – Pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, sudah mendapat lampu hijau dengan terbitnya surat izin dari Kantor Bea Cukai Jatim.

Dengan terbitnya izin tersebut, Kabupaten Pamekasan layak dinobatkan sebagai Kabupaten pertama di Jawa Timur yang memiliki KIHT, serta Kabupaten ketiga di Indonesia setalah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah serta Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

“Alhamdulillah, Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kabupaten Pamekasan secara sah dan resmi telah berdiri ditandai dengan terbitnya ijin KIHT oleh Bea Cukai Kanwil Jawa Timur,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Achmad Sjaifuddin, Minggu (12/12/21).

Dia menjelaskan, KIHT di Pamekasan bakal didirikan di Desa Gugul Kecamatan Tlanakan, dan akan diresmikan pada 21 Desember mendatang oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam. Dia berharap, KIHT dapat mendukung peningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani tembakau Pamekasan.

“Pamekasan berhak dinobatkan menjadi kabupaten pertama di Jawa Timur dan kabupaten ketiga di Indonesia yang mempunyai KIHT setelah Kabupaten Kudus dan Kabupaten Soppeng,” tandasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, yang terdiri dari Bupati Pamekasan, Kepala Disperindag, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) melakukan studi ke Kabupaten Kudus dan Kabupaten Soppeng, tentang rencana kawasan industri hasil tembakau (KIHT).

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengungkapkan, pihaknya ingin mempelajari KIHT di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Soppeng, untuk sukses rencana pembangunan KIHT di Pamekasan, mengingat Pamekasan sebagai salah satu produsen tembakau terbesar di Indonesia.

“Kami mau belajar ke sini tentang KIHT, karena Kabupaten Kudus informasinya terbaik di Indonesia. Di Indonesia itu ada dua KIHT, di Kudus dan di Kabupaten Soppeng. Kita di Pamekasan ingin menjadi kabupaten ketiga di Indonesia yang memiliki KIHT,” tegasnya.

“Kita punya potensi tembakau yang harapan kita bisa menjadi bagian dari cara untuk mendorong pertambahan nilai ekonomi dan kesejahteraan dari masyarakat,” pungkasnya. (lum)