Menjaga Gizi Balita Dengan Asi Dimasa Pandemi

Bidan Sri Wahyuni Fatmawati saat mengikuti kegiatan di Kantor IBI Cabang Pamekasan

Pamekasan, lebur.id: Pandemi covid-19 yang melanda indonesia dan belum berkesudahan, termasuk di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, membuat kekhawatiran ibu menyusui. Pasalnya, balita yang sedang disusui dikuatirkan ter-infeksi covid-19 melalui Asi.

Salah satunya diakui Magfirah (30), ibu rumah tangga asal Dusun Kobarung, Desa Jarin, Kecamatan Pademawu ini, mengaku kuatir anaknya yang masih berumur 8 bulan ter-infeksi virus corona melalui Asi. Sehingga, dirinya lebih berhati-hati dalam memberikan Asi eksklusif kepada anaknya. Sekalipun dirinya, hingga saat ini belum pernah ter-inveksi covid-19.

Salah satu bentuk kewaspadaan dalam memberikan Asi eksklusif kepada anaknya diakui Magfirah, dengan cara memakai masker dan cuci tangan sebelum memberikan asi kepada anaknya.  Terutama, jika keadaan tubuh sedang tidak fit dan diserang batuk.

“Rasa kuatir memang masih ada mas. Namun bagaimana lagi, asi eksklusif ini kan kebutuhan anak saya. Jika tidak diberikan Asi, karena sudah kebiasaan, anak saya menangis. Tetapi, kewaspadaan tetap saya lakukan, misalnya dengan cara memakai masker dan cuci tangan sebelum menyusui.”ungkap Magfirah saat ditemui dikediamanya hari ini, Sabtu (14/08).

Sementara itu,  Bidan Sri Wahyuni Fatmawati (35), Pengelola Praktek Mandiri Bidan ‘Buah Hati’ saat ditemui di tempat prakteknya yang terletak di Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan mengatakan, asi tidak akan menularkan coronavirus kepada balita. Sehingga, ia meminta kepada ibu yang sedang menyesui, untuk tetap memberikan asi kepada balita dan tidap perlu kuatir.

Bahkan kata perempuan lulusan Ngudia Husada Bangkalan ini, melalui asi gisi balita tetap terjaga dengan baik. Sehingga, kesehatan tubuh balita tetap terjaga dengan baik melalui asi.

“Saya sebagai bidan, memiliki kewajiwaban untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang asi ini. Karena ada sebagian ibu menyesuia ini, karena saking kuatirnya tidak memberikan Asi eksklusif kepada anaknya, karena kuatir tertular virus. Padahal,asi itu membantu pertumbuhan dan kesehatan balita,”terangnya.

Diakuinya, banyak ibu menyesui yang sudah ber-kosultasi dengan dirinya tetang Asi eksklusif tersebut. Dan dirinya sudah memberikan penjelasan tentang pentingnya Asi eksklusif serta kewaspadaan dimasa pandemi.

Misalnya kata peremupuan yang kini menjadi sekretaris Ikatan Bidan Indonesia(IBI) Ranting Pademawu-Galis Pamekasan ini, mengenakan masker saat berada di dekat bayi dan anak-anak, termasuk ketika sedang memberikan ASI, mencuci tangan dan membersihkan puting dan kulit di sekitarnya sebelum dan sesudah menyusui bayi, juga sebelum memerah ASI, memerah ASI, baik dengan pompa ASI maupun secara manual (hanya dengan tangan tanpa menggunakan alat), lalu memberikan asi perah kepada bayi dengan botol susu yang bersih serta memberikan susu formula kepada bayi sebagai pengganti ASI, jika ibu tidak dapat menyusui. “Kuncinya ialah tetap menjaga prokes saat menyesui,” Imbuhnya.

Sekalipun demikian kata Wahyu, sebaliknya bila ibu menyusui merasakan gejala-gejala infeksi virus Corona atau COVID-19, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.”Jangan malas ber-konsultasi, silahkan jika sudah ada gejala mengarah kepada covid segera ber-konsultasi,”pungkasnya.(awa/red)