Puisi-Puisi Idul Saputra: Lamunan Pria Muda

Lamunan Pria Muda

Tubuh lelahnya disandarkan dibawah pohon mangga,

Setelah mencukur bulu punggung pematang sawah,

Nafas memburu mulai mereda perlahan

Sambil sesekali menyeka keringat yang muncul di keningnya..

 

Angin sejuk menerbangkan pikirannya

Terbang bersama lamunan akan jadi apa dirinya di masa depan.

Akankah tetap menjemur punggung, menantang matahari dan berkawanan dengan hujan

Akankah berteduh di payung gedung, bercengkrama dengan deretan dokumen

Ataukah beradik dengan pena, berkakak dengan buku, bercengkrama dengan tulisan..

 

Tiba tiba lamunannya pecah memandang awan yang menghitam..

Disusul rintik air yang mulai jatuh..

Dititipkan masa depannya pada Ilahi yang mengetahui segala sesuatu..

Berusaha dan berdoa tetap ia tekuni..

Maninjau, 13 September 2020

 

Padi dan Baris Berbaris

Hamparan padi yang menghijau mengisi ruang pandangan..

Berbaris rapi layaknya pasukan baris berbaris..

Lancang kanan, lancang depan mengatur barisan..

Melambangkan kokohnya pasukan bila diikat kekompokan dan dibungkus kesolidan..

 

Andai barisan itu barisan pemuda Indonesia

Barisan yang siap mengudara dan mengkiprahkan sang garuda

Barisan penyokong kemudi kapal di lautan ombak penghadang..

Sungguh, barisan itu barisan yang dirindukan..

Sorik, 13 September 2020

 

Kelahiran Puisi

Dia mengandung di perjalanan pulang..

Pikirannya didatangi saripati kata..

Dihadiri juga sel ovum kalimat..

Mereka menyatu di kepala bukan di perut..

 

Kata dan kalimat dibungkus bait bait..

Pikirannya muntah muntah, mungkin efek pembuahan..

Masa kandungan semakin tua..

Huruf-huruf sudah mulai menendang ingin keluar..

Dia menyendiri, menyepi mencari tempat yang nyaman untuk prosesi kelahiran..

Ceess, bayi puisi lahir di kertas buram..

Sorik, 13 September 2020

 

Padi menguningkan Harapan

Harapan petani kini semakin dekat,

Dekat pada masa panen yang ditunggu

Bulir kuning matang mencerahkan mata petani, yang semakin sayup di cicipi usia..

Harapan menggantung pada tiap tangkai bulir, merunduk mengisyaratkan kebesaran hati petani,

Menari, melambaikan daun daun masak kekuningan

Digoyangkan angin sepoi di sore itu.

 

Harapan sudah ditulis rapi..

Menyusun rancangan anggaran dan belanja rumah keluarga..

Merancang hutang mana yang segera dilunasi, kemana hasil panen akan dialokasikan

Semua sudah ditulis dalam pikiran petani itu..

Maninjau, 13 September 2020

 


IDUL SAPUTRAlahir di Sorik, 23 Januari 2000, tinggal di Pasaman, Sumatera Barat. Mahasiswa Ekonomi Syariah IAIN Bukittinngi. Akun Fb Idul Saputra, Ig idoel Sapoetra23