Judul : Seabrek Kesalahan Guru PAUD
Penulis : Andini Widyastuti
Penerbit : Diva Press
Cetakan : 1. Juni 2016
Tebal : 192 Halaman
ISBN : 978-602391-176-9
Peresensi : Nur Anisah*
Ada anggapan bahwa menjadi guru di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki tingkat kesulitan yang luar biasa dibanding mengajar di jenjang pendidikan lainnya, tentu dengan beberapa alasan yang mendasari asumsi tersebut, seperti keberadaan peserta didik yang notabeni masih belia dan sulit untuk diarahkan secara fotmal.
Dalam kondisi demikian, maka guru PAUD diharuskan memiliki keahlian tersendiri dalam melaksanakan proses belajar mengajarnya, karena jika tidak, maka guru PAUD akan terjebak pada terjadinya kesalahan proses pembelajaran, konsekuensinya, pendidikan usia dini yang diharapkan bisa menjadi pendidikan paling dasar justru menjadi boomerang bagi tumbuh kembang anak didik.
Lantas, apa saja bentuk kesalahan-kesalahan dasar seorang guru PAUD dalam menjalankan tugas KBMnya?. Buku berjudul seabrek Kesalahan Guru PAUD yang sering diremehkan ini memuat beragam kesalahan guru PAUD yang kerap dipratikkan di lembaga tersebut. Dalam buku ini diulas rentetan tindakan guru saat mengajar PAUD yang tidak disadari justru menjadi kesalahan proses. Barangkali terkesan sepele, namun jika dibiarkan bisa berdampak negatif terhadap tumbuh kembang mental sang anak.
Seperti kurang pekanya guru PAUD terhadap gaya belajar masing-masing peerta didik, sehingga guru tidak bisa menyesuaikan dengan tahapan proses tumbuh kembang anak itu. Yang terjadi justru sebaliknya, guru mengajar sesuai dengan kemahuannya. Tidak pernah berfikir bahwa yang mereka hadapi adalah anak kecil yang cara menangkap pelajaran masih sangat terbatas. Maka, guru yang tidak bisa menyesuaikan dengan ragam gaya belajar masing-masing peserta didik bisa berdampak negatif terhadap peserta didiknya terebut.
Pada dasarnya, cara pembelajaran anak yang beragam termasuk keindahan dan hal tersebut bersifat lumrah. Oleh sebab itu, dalam menyiasati dan menanggulangi kesulitan menghadapi beragam karakter belajar anak. Anda sebagai guru mampu menyelami kondisi mental masing-maing anak yang dibalut dalam satu wadah yakni seni belajar. Jika seorang guru mengabikan urgensi mengenal dan memahami berbagai pola belajar anak maka dapat dikatakan ia telah melakukan kesalahan yang bermuara pada kegagalan sistemik dalam mengajar (Hal. 76).
Kesalahan lainnya yang kerap terjadi di dunia pendidikan AUD adalah minimnya penguasaan gaya bermain yang diterapkan kepada anak didiknya, bahkan cenderung kaku. Tidak sedikit juga guru PAUD yang setiap proses KBM hanya mengandalkan metode tertentu yang jauh dari kategori pendidikan bermain yang menyenangkan. Ini sangat berbahaya, karena dunia PAUD adalah dunia bermain. Sehingga, sentuhan pendidikannya melalui pendikan dan permainan.
Secara umum, dunia PAUD dicederai oleh sebagian besar guru yang masih menerapkan metode sangat terstruktur dan formal. Padahal, hal tersebut hanya meghasilkan kecenderungan kurang baik. Ruang atau celah bagi penerapan metode bermain sambil belajar akan semakin sempit. Maka, guru perlu menyadari betapa bermanfaat memberi ruang bagi anak untuk bermain (Hal. 90).
Yang tidak kalah pentingnya juga adalah sikap dan sifat humor yag selalu harus dimiliki oleh para guru PAUD, karena dengan sifat itu anak-anak akan merasa nyaman belajar dan mempunyai semangat untuk terus menyelami proses pembelajaran itu sendiri. Dengan pola humor yang dterapkan dalam setiap kegiatan KBM, peserta didik bisa menemukan dunianya yang sebenarnya, yaitu dunia bermain, sehingga transformasi ilmu bisa masuk dengan tanpa dipaksa.
Buku ini menjadi solusi bagi revitalisasi pembelajaran PAUD, seabrek kesalahan guru PAUD saat mengajar yang diulas dalam buku terbitan Diva Press ini bisa menjadi bahan evalusai terhadap segenap guru untuk bisa memperbaiki model dan mutu mengajarnya. Tak hanya itu, buku setebal 191 halaman ini juga bisa mejadi spirit bagi penguatan nilai pengabdian guru PAUD yang sehari-hari berhadapan dengan anak-anak kecil dengan ragam karakter dimilikinya. (*)
NUR ANISAH: Alumni Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan, saat ini aktif sebagai tenaga pendidik di SMA Annur Akkor dan PAUD Al-Ihsan Beltok Larangan Badung. Penulis juga aktif sebagai penyuluh Bin Keluarga Balita (BKB) Kecamatan Palengaan)
Berikan Balasan