Baddrut Enggan Menyebut PKL, Tapi Pengusaha Makanan

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, saat menjadi narasumber utama, dalam webinar pemulihan ekonomi Pamekasan di era new normal

Pamekasan, Lebur.id – Bupati Pamekasan Badrut Tamam rupanya menolak penyebutan Pedangang Kaki Lima (PKL) yang berjualan menggunakan gerobak di sejumlah ruas jalan di Kabupaten ini. Bupati Baddrut lebih senang menyebut mereka sebagai pengusaha makanan, jajanan ataupun dagangan lainya.

Sebab menurut Baddrut, salah satu kesuksesan bisnis mereka, diawali dari penyebutan yang baik. Penyebutan PKL itu, dinilai masih kurang baik. Sehingga, ia memilih untuk menyebut sebagai pengusaha. Penyebutan pengusaha itu menurutnya, bisa menjadi do’a kepada mereka (para PKL-red), agar usahanya lancar dan sukses.

“Saya lebih cederung menyebut pengusaha makanan begitulah kira-kira. Jangan disebut PKL, biar mereka lebih terhormat. Atau bisa juga disebut beli makanan di kaki lima, tapi rasa bintang lima,” Kata Baddrut Tamam menjawab pertanyaan dalam webinar pemulihan ekonomi Pamekasan menuju new normal, beberapa waktu lalu.

Menurut Bupati Baddrut, seluruh pengusaha makanan (PKL-red) yang biasanya berjualan di arek lancor, dan kini pindah ke sejumlah titik, karena arek lancor di sterilkan karena covid-19, sudah disiapkan tempat khusus, dikawasan eks lahan rumah sakit Jalan Kesehatan Pamekasan. Namun, pembangunanya masih dalam tahap penyelesaian.

Eks lahan rumah sakit tersebut, nantinya akan di setting sebagai pusat wisata kuliner di Kabupaten Pamekasan, dengan tampilan kawasan yang bersih, indah dan tidak kumuh. Sehingga, semua orang nyaman dan senang berkunjung ke kawasan wisata kuliner itu. Jika pengunjung meningkat, maka pendapatan pengusaha makanan ataupun lainya,yang berjualan di kawasan itu, bisa meningkat.

Penataan pengusaha makanan (PKL-red) tersebut terang Baddrut, harus ber-prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

“Peran masyarakat dan akademisi di Kabupaten Pamekasan, sangat dibutuhkan dalam rangka menggerakkan ekonomi kerakyatan di era new normal. Konsep terbarukan tentang pemulihan ekonomi Pamekasan juga diharapkan hadir dari para akademisi di Kabupaten” tutupnya. (uzi)